News

33 Siswa SD Cikal Belajar Jaga Lingkungan di Kampoeng Oase Ondomohen Surabaya

19 Mar 2025 by Author
photo

Surabaya, 27 Februari 2025 –  Mengenal dan belajar pemanfaatan sumber daya alam untuk pelestarian lingkungan harus dibiasakan sejak dini, oleh karenanya untuk kedua kali ini siswa Sekolah Dasar (SD) Cikal Surabaya kembali berkunjung ke Kampung Berseri Astra (KBA) Kampoeng Oase Ondomohen yang berlokasi di Jalan Magersari V RT 8 RW 7 Kelurahan Ketabang, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya. Sejumlah 33 siswa yang merupakan kelas satu SD Cikal Surabaya tersebut diajak belajar cara menjaga keseimbangan lingkungan.


Dengan didampingi tujuh guru pendamping, yakni Dina Islamah, Paramita Intan, Indrajaya Lucas, Amira Fadilah, Retno Catur, dan dua intern, Devi dan Haris, para siswa diajak berkeliling menjelajahi berbagai aktivitas di kampung. Mereka belajar tentang budidaya tanaman, pengelolaan ikan, hingga cara mengolah sampah agar lebih bernilai.

Salah satu guru pendamping siswa, Indrajaya Lucas menjelaskan, kegiatan ini sangat relevan dengan topik pembelajaran di kelas, yaitu 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam tema besar 'Sharing the Planet'.

"Kebetulan di Kampoeng Oase Ondomohen ini, anak-anak bisa langsung melihat bagaimana sampah diubah menjadi barang yang lebih berguna. Mereka jadi belajar untuk lebih bertanggung jawab terhadap lingkungannya," jelas Lucas kepada Jatim Newsroom, pada Kamis (27/2/2025).


Selanjutnya, Lucas menerangkan, anak-anak juga dikenalkan maggot, suatu larva kecil dari lalat berjenis Black Soldier yang digunakan sebagai pakan ikan. "Meski awalnya ragu, lama-kelamaan mereka justru bersemangat memberi makan ikan dengan tangan mereka sendiri," terang Lucas.


Tak hanya itu, Lucas juga memaparkan, para siswa juga diajari cara membuat ekobrik. Yakni sebuah metode kreatif mengubah sampah plastik menjadi bahan bangunan seperti bata yang bisa dimanfaatkan menjadi tempat duduk, meja dan lainnya.

"Tadi anak-anak juga mengecat botol bekas untuk dijadikan pot, sekaligus belajar bagaimana plastik bisa dimanfaatkan kembali daripada langsung dibuang," papar Lucas.

Kebiasaan Jaga LingkunganSementara itu, guru pendamping siswa lainnya bernama Paramita Intan mengatakan, kegiatan kunjungan siswanya di Kampung Oase Ondomohen ini diharapkan dapat menanamkan kebiasaan baik pada anak-anak dalam menejaga dan mengelola pelestarian lingkungan.


"Kami ingin anak-anak lebih sadar akan tanggung jawab mereka terhadap lingkungan, mulai dari membuang sampah di tempatnya hingga memahami cara mendaur ulang barang bekas," kata Intan.


Ia melihat, konsep yang diajarkan di Kampoeng Oase Ondomohen sangat cocok diterapkan untuk berbagai jenjang pendidikan, tidak hanya kelas 1.

"Kami sangat merekomendasikan tempat ini untuk anak-anak dari berbagai jenjang, karena pembahasannya bisa disesuaikan dengan usia mereka. Belajar di sini seperti gallery walk, anak-anak bisa melihat langsung dan memahami apa yang ada di sekitar mereka," tutur Intan.


Kegiatan Paling Diminati 
Dalam kunjungan ini, banyak kegiatan yang diajarkan kepada para siswa. Di antara semua kegiatan, menangkap ikan lele menjadi momen paling dinanti.

"Aku suka yang nangkep lele!" seru Langit, salah satu siswa kelas 1 SD Cikal.

Di sisi lain, Adrina, teman sejawat Langit mengatakan, Ia lebih menikmati aktivitas lain. Yakni memilih kegiatan mewarnai botol yang ia susun menjadi sebuah pot."Kalau aku sukanya warnai botol buat jadi pot," kata seorang Adrina.

Potensi Kampoeng Oase Ondomohen 
Kunjungan dari para siswa Sekolah Dasar (SD) Cikal Surabaya ini menunjukkan bahwa KBA Kampoeng Ondomohen memiliki potensi tinggi terhadap pelestarian lingkungan. Oleh karenanya, sebagai Kader Kampoeng Sayur Oase Ondomohen Mus Mulyono mengatakan, pihaknya merasa senang sekaligus bingung, karena mendapat kunjungan siswa berbahasa Inggris dari sekolah setaraf internasional seperti SD Cikal.

"Kami pun patut berbangga karena bahwa sekelas sekolah internasional SD Cikal mau berkunjung ke kampung ya. Tepatnya ulasan pemerintahan, bahwa kondisi lingkungan kami masih menjadi minat bagi mereka untuk menambah keilmuan tentang edukasi lingkungan, khususnya lingkungan 3R," kata kader lingkungan yang biasa dipanggil Pak Mus ini.


Pak Mus pun menuturkan, dalam kegiatan kunjungan ini tema yang dibawa untuk anak-anak adalah tentang 3R (Reduce, Reduce, Recycle).


"Contohnya dengan kita memakai bahan plastik itu, kita juga harus bijaksana. Ada kalanya kita perlu bahan plastik yang untuk keperluan belanja kita, ada saatnya kita tuh jangan, jangan pakai plastik. Jadi kalau kita terpaksa harus memakai plastik, berarti kita harus mampu mengolahnya kembali untuk didaur ulang kembali," tutur Pak Mus.


Karena anak-anak yang berkunjung kali ini usianya masih dini, Pak Mus mengatakan pada dasarnya memang harus sabar menghadapi anak kecil dalam mengedukasi mereka menjaga lingkungan.


"Insyaallah kami akan sabar dan menjaga betul. Karena mereka kan belum paham persis mana tempat, mana bahan, mana barang yang membahayakan atau tidak. Semisal cuci tangan saja kita harus dampingi. Kalau anak-anak yang sudah agak besar, mereka juga sudah mengerti," ujar Pak Mus.


Di sisi lain, hadir sebagai Local Champion KBA ( Kampung Berseri Astra ) Kampoeng Oase Ondomohen Adi Candra menjelaskan, pihaknya merasa sangat bersemangat dan berbahagia dengan adanya kunjungan dari siswa SD Cikal ini.

"Kunjungan ini adalah kali keduanya, kampung kami dipercaya oleh SD yang sangat favorit di Surabaya, yaitu SD Cikal. Yang mana kita tahu background SD Cikal ini bertaraf internasional. Kalau kemarin kami dikunjungi oleh siswa-siswi yang kelas empat SD, sekarang ini yang lebih junior lagi, yaitu yang kelas satu," kata Adi.


Adi menyebutkan, jumlah siswa yang berkunjung kali ini rombongannya lebih banyak. Pesertanya berjumlah 33 orang didampingi oleh tujuh orang guru dan staff dari SD Cikal. "Mereka belajar terkait dengan pengelolaan lingkungan, terutama isu-isu soal sampah. Mereka datang, kita ada seremoni penyambutan, kemudian welcome drink, kemudian mereka berkegiatan yaitu mengeksplor kampung," ucapnya.


Inovasi yang ada di dalam kampung, Adi mengungkapkan, mulai dari gapura saja sudah ada energi terbarukan karena sudah menggunakan solar cell. Lalu, ada pengelolaan sampah organiknya yang menggunakan magot, yang diolah menjadi pakan ikan.

"Kemudian kita juga punya magot, aneka macam tanaman, sayur, buah itu ada di kampung Pasar Ondomohen. Itu salah satu cara kita untuk menjaga ketahanan tangan yang ada di kampung. Kemudian kita juga budidaya ikan, budidaya ikan dalam selokan," ungkap Adi.


"Inovasi lain, ada juga yang namanya kolam gendongnya. Kita punya instalasi pengelolaan air limbah yang airnya sangat jernih dan itu bisa kita gunakan. Kemudian budidaya ada ikan lele, ada nila, ada patin, ada mujair, dan budidaya lobster," sambung Adi.


Selain pelestarian lingkungan, Adi juga membeberkan, anak-anak juga diedukasi  membedakan kelamin jantan dan mentina pada ikan lele yang ukurannya sangat jumbo. Ada lele indukan yang dipelihara di selokan.


"Maka, saya juga memberikan apresiasi untuk SD Cikal. Dan harapan kami juga semoga ini bisa menjangkau sekolah-sekolah lain yang ada di Surabaya, di Jawa Timur, di Indonesia. Bahkan di luar Indonesia gitu ya. Jadi, yuk rame-rame ke Kampung Wisata Edukasi, Kampung Berseri Astra, Kampung Oase, Ondomoen, Surabaya," pungkas Adi.

Sebagai informasi, kegiatan ini didukung penuh oleh Perkumpulan Pengelola Sampah dan Bank Sampah Nusantara (PERBANUSA) DPD I Jawa Timur, DPP Indonesian Fighter Tourism Association (IFTA) JELAJAH INDONESIA, Himpunan Penggiat Adiwiyata Indonesia (HPAI) DPW Kota Surabaya, Yayasan Lestari Bumi Abadi ( YLBA ) Kota Surabaya, dan Kampoeng Oase Suroboyo Group.

Scroll to Top