
Jakarta, 15 Februari 2025- Juara Australia Open 2025, Jannik Sinner, terpaksa harus absen dari berbagai turnamen untuk tiga bulan ke depan
Hal ini terjadi setelah WADA (World Anti-Doping Agency) atau Badan Anti Doping Dunia menang banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) atas Keputusan Badan Integritas Tenis Internasional (ITIA) tahun 2024 yang tidak menjatuhkan larangan berkompetisi kepada petenis nomor satu dunia, Jannik Sinner
WADA yang sebelumnya mengajukan larangan tanding untuk Sinner hingga dua tahun mengatakan pada hari ini bahwa mereka menerima alasan Sinner yang mengatakan bahwa dirinya tidak sengaja terkontaminasi zat terlarang clostebol oleh fisioterapisnya
Selain itu, badan tersebut juga setuju jika Sinner tidak bermaksud curang dan merupakan kelalaian anggota rombongannya. Namun, WADA juga mengungkapkan jika CAS mempunyai pandangan yang berbeda. Berdasarkan hukum dan presedennya, CAS menegaskan bahwa kelalaian rombongan merupakan tanggung jawab seorang atlet
Berdasarkan berbagai fakta yang ada, akhirnya diputuskan bahwa Jannik Sinner akan di skors selama tiga bulan, mulai 9 Februari sampai 4 Mei 2025
Melalui sebuah pernyataan yang dibagikan pengacaranya, petenis berusia 23 tahun itu mengatakan bahwa ia bertanggung jawab atas timnya dan sepenuhnya menyadari jika peraturan ketat WADA merupakan perlindungan penting bagi dunia tenis yang dicintainya
"Atas dasar itu, saya telah menerima tawaran WADA untuk menyelesaikan proses hukum ini dengan sanksi tiga bulan," jelas Sinner dalam sebuah pernyataan
Diketahui, Jannik Sinner telah dua kali terkena kasus doping, dimana dirinya dinyatakan positif menggunakan clostebol-steroid untuk massa otot- pada turnamen Indianan Wells Maret tahun lalu. Namun dirinya membantah sengaja memakainya dengan mengatakan bahwa dirinya terkontaminasi oleh fisioterapisnya
Penjelasan yang dikemukakan Sinner bisa diterima oleh ITIA (International Tennis Integrity Agency) -organisasi yang bertanggung jawab untuk menjaga integritas tenis profesional serta berwenang melakukan investigasi, menjatuhkan sanksi, dan melarang pemain, wasit, dan pejabat tenis lainnya untuk berpartisipasi dalam turnamen-, dengan mengatakan bahwa tidak ada kesalahan atau kelalaian yang melekat terhadap petenis itu
sumber: BBC