Surabaya, 11 November 2024 – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur,Cahyo Harjo Prakoso mengapresiasi capaian trasportasi di Jatim Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim. Dimana dari data yang ada, indeks aksesbilitas transportasi Jatim dari 52,52 persen ditahun 2020. Saat ini sudah alami kenaikan signifikan mencapai 76,17 persen. “Ini capaian yang luar biasa bagi transportasi Jatim baik trasportasi darat laut dan udara serta kereta api,”kata Cahyo dikonfirmasi, Senin (11/11/2024).
Seperti diketahui, Anggota DPRD Jatim, Cahyo menggelar Sarasehan Perhubungan Perencanaan dan Pengembangan Transportasi, di Surabaya Minggu (11/11/2024) menghadirkan Dishub Jatim, anggota DPR RI Bambang Haryo. "Saya selaku anggota DPRD Jatim siap mendukung setiap langkah Dishub Jatim untuk terus tingkatkan pelayanan transportasi jatim lebih baik dan nyaman bagi masyarakat. Dan Jatim akan siap menjadi gerbang nusantara baru,"tegasnya.
Cahyo juga mendorong, pembangunan Infrastruktur transportasi harus benar-benar diwujudkan untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat. Mengingat infrastruktur transportasi yang baik adalah salah satu aspek penting membangun daerah di Jawa Timur. Pasalnya juga, yang baik akan menopang peningkatan perekonomian. “Sehingga, hal ini juga akan berdampak bagi kesejahteraan masyarakat Jawa Timur, khususnya Surabaya,” ujar Cahyo
Cahyo melanjutkan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terdiri dari banyak pulau dan berada di antara dua samudra. Kondisi ini membuat sektor transportasi punya potensi besar meningkatkan perekomian. “Salah satu fokus Bapak Prabowo membangun infratruktur untuk menunjang hilirisasi dan industriliasiasi. Sehingga acara ini linier dengan program kerja Prabowo,” tegas Cahyo yang juga Sekretaris Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim ini.
Sementara itu, anggota Komisi VI DPR RI Bambang Haryo Soekartono yang juga hadir dalam sarasehan menyampaikan, dalam infrastruktur transportasi yang tidak kalah pentingnya adalah konektivitas antar-wilayah yang masih perlu dilakukan penataan. Hal ini dilakukan untuk memberikan kemudahan dalam pelayanan.
“Misal dari pelabuhan harus ada konektivitas dengan angkutan yang bisa memberikan kemudahan dari pelabuhan,” ujarnya. “Alhamdulillah di Jatim sudah dilakukan cuma ada sedikit hal yang perlu dilakukan. Pembenahan agar lebih sempura lagi,” lanjut politisi Gerindra yang akrab disapa BHS ini.
BHS juga memberi kritik kondisi teriminal tipe A sering tidak dihampiri oleh bus. Banyak terminal yang akhirnya sepi, dan masyarakat banyak yang mengalami kerugian. “Juga belum ada konektivitas industri dengan kemanfaatan transportasi kereta api khususnya dari pelabuhan. Padahal bila ini dilakukan maka akan memberikan dampak luar biasa bagi transportasi,” papar BHS.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jatim Nyono yang menjadi salah satu pembicara, menyampaikan pihaknya gencar realisasi operasional Trans Jatim. “Sejak pertama diluncurkan hingga kini sudah 5 koridor. Rencana akan ada total 10 koridor,” kata Nyono.
Dengan Trans Jatim ini secara ekonomi masyarakat pengguna akan bisa menghemat pengeluaran hingga 20 persen. Tak hanya itu, Trans Jatim juga untuk menurunkan angka kecelakaan, kemacetan, subsidi BBM, serta mengurangi polusi. Untuk mewujudkan peningkatan konektivitas, pihaknya juga mengambil alih feder-feder yang seharusnya berada di bawah tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota. Feder-feder ini menggunakan shelter Bus Trans Jatim. “Sehingga orang bisa terkoneksi. Tidak perlu menunggu lama segera oper angkutan,” ucap Nyono.